Spesial Kenduri Cinta Maret 2014

Sumber Gambar : https://www.facebook.com/MaiyahKenduriCinta

Kenduri Cinta bulan Maret kemarin (14 Maret 2014) adalah kenduri cinta yang spesial. Selain spesial 14 tahun untuk kenduri cinta, acara di Taman Ismail Marzuki (TIM), Jakarta itu juga istimewa buat saya sendiri. Untuk yang masih penasaran apa itu Kenduri Cinta bisa baca artikel saya sebelumnya berikut ini : Bergembira Bersama Kenduri Cinta

Malam itu cuaca Jakarta sangat cerah, tak biasa disaat musim hujan masih berlangsung. Dari kost, saya berangkat pukul 22.00 WIB, bersama teman yang kali ini bersemangat ikut setelah sebelumnya jarang datang. Sampai di lokasi pukul 22.30 WIB, kami segera mencari tempat lesehan kosong di pelataran TIM yang nampak sudah dipadati oleh para mahasiswa/i Kenduri Cinta. Dua gelas kopi segera kami pesan dari para penjual kopi keliling yang memang selalu berkeliaran menjemput rizki saat digelar Kenduri Cinta.

Beberapa menit setelah kami datang, satu teman lama dan satu teman baru datang bergabung. Kami pun bercengkerama dengan sedikit gurauan sana – sini. Tak lama setelah itu, Cak Nun (Emha Ainun Nadjib) terlihat sudah hadir. Kami pun segera fokus ke depan untuk mendengarkan mata kuliah dengan tema “Opera Sabung, Sabung Capres – Karapan Capres”. Berikut cuplikan audio materi kuliah di “Universitas Maiyah Nusantara” Kenduri Cinta Maret 2014 yang bisa didownload dengan meng-klik link dibawah ini :
Download Audio Cak Nun at Kenduri Cinta Maret 2014

Kedatangan Cak Nun saat itu juga sangat spesial, karena kehadiarannnya sudah ditunggu oleh para mahasiswa/i Kenduri Cinta setelah dua bulan sebelumnya absen. Kerinduan kami pun (para mahasiswa/i ) ini kepada Cak Nun akhirnya bisa terobati. Apalagi dengan sajian humor disela – sela perkualiahnya, membuat kami dapat merasakan kembali atmosfer tawa bahagia diantara kami dan misteri langit malam.

Beberapa menit selepas Cak Nun membuka materi perkuliahan, terdengar bunyi SMS handphone. Terbaca SMS waktu itu dari teman kantor lama yang menanyakan keberadaan saya malam itu. Saya balas, “Gw di KC (Kenduri Cinta)”. Tak lama, terdengar lagi nada SMS, “Dimana lo, gw di KC juga, gw deket angkringan nih”. Akhirnya saya bertemu dengan teman kantor lama yang memang sudah lama sekali tidak berjumpa, karena ternyata ia sedang dipindahtugaskan ke Jogja. Berselang beberapa menit kemudian, teman sekantor juga menyusul ke KC. Jadilah malam itu malam reuni besar nan spesial. Kenduri Cinta memang spesial dan akan selalu spesial saat kapan pun juga.

Rawa Belong, 23 Maret 2014