Berponsel Saat Berkendara, Seberapa Penting Sih??

Sumber Gambar : google.com

Jalanan memang punya banyak kisah dan cerita. Sebagai salah satu pengguna kendaraan roda dua, banyak kejadian dan peristiwa yang penulis alami di pelataran aspal ini. Ada banyak kisah suka tapi tidak jarang pula kisah memprihatinkan dan menyedihkan. Salah satu cerita memprihatinkan yang sering terjadi adalah kisah pengendara motor yang berkendara sambil menelepon atau sms. Bagi saya selain tingkat bahaya yang akan ditanggung, esensi dari menelepon atau ber-sms saat berkendara itu sering membuat saya geleng – geleng kepala.

Dizaman serba modern seperti sekarang, ponsel memang sudah menjadi benda primer bagi semua orang. Tak ayal jika benda yang satu ini selalu menjadi pilihan utama untuk dibawa bepergian. Berkendara adalah aktivitas yang membutuhkan konsentrasi penuh, apalagi kalo jalanannya ramai seperti di Jakarta. Menurut penelitian yang ditweet oleh @PsikologiID, menyatakan bahwa berkendara sambil menelepon akan mengurangi konsentrasi sebesar 30%. Dan jika sambil mengetik pesan, konsentrasi akan berkurang hingga 50%. Dari hasil penelitian ini maka bisa disimpulkan bahwa menelepon dan sms saat berkendara itu sangat berbahaya dan sebaiknya dihindari.

Lho nanti kalau ada telepon atau sms penting bagaimana? Sepenting apa sih telepon dan sms itu, dan seperti apa sih telepon dan sms yang penting itu? itu jawabku. Bukannnya su’udzon (berburuk sangka), tapi menurut analisis penulis bahwa orang – orang yang melakukan kegiatan dengan selularnya sambil berkendara itu sebenarnya tidak menerima telepon atau sms yang terlalu penting. Memang argumen ini tak berdasar pada penelitian atau rujukan dari sumber terpercaya, namun, saya hanya yakin saja kalo analisis ini kuat dan benar.

Saran saya, kalaupun memang aktivitas menelepon tak bisa kita dihindari, maka sebaiknya kita menghentikan sepeda motor terlebih dahulu ditepi jalan baru berponsel. Ini bukan apa – apa, ini adalah cara kita untuk safety. Karena saat berkendara, keselamatan adalah hal utama yang harus kita prioritaskan. Kita harus ingat bahwa ketika kita berkendara di jalan raya, kita tidak sendiri. Kita bersama – sama orang lain yang juga sedang berkendara. Kita juga harus faham betul bahwa di jalan raya juga ada hak safety orang lain. Jalanan itu milik umum, bukan milik kita sendiri. Jadi sudah saatnyalah kita jadikan safety riding menjadi pedoman saat berkendara, salah satunya adalah dengan menghindari aktivitas berponsel saat berkendara.

Rawa Belong, 6 Maret 2014