Kasta Yang Terbalik

Sumber gambar evolutonaryeconomics.wordpress.com

Jika kita coba memutar waktu jauh ke masa lalu pada Abad ke-4 masehi, dimana Indonesia masih berada pada zaman Hindu-Budha, kita akan hidup dan mengenal sistem kasta pada tata pergaulan masyarakatnya. Kita tahu bahwa kasta atau sistem tingkatan manusia ini kini sudah tidak berlaku lagi. Secara prinsip pada kasta awal yang mendasarkan tingkatan manusia sejak awal kelahirannya memang konsep kasta saat ini sudah tidak ada dan tak lagi berlaku. Namun jika kita mau mengambil konsep kasta yang ada untuk merefleksikannya pada kondisi dan situasi kehidupan saat ini, maka sebenarnya gambaran kedudukan manusia sekarang bisa diilustrasikan dengan sebuah kasta yang terbalik.

Mengenal Kasta Awal
Ya mungkin sebelum kita telusuri lebih dalam apa dan mengapa kehidupan saat ini bisa diilustrasikan menjadi kasta yang terbalik, kita harus tahu dulu seperti apakah konsep kasta yang berlaku dahulu. Ya kasta dulu yang berlaku dimasyarakat tersebut meliputi empat tingkatan yaitu:
1. Tingkatan pertama yang merupakan orang-orang terhormat dan terpandang adalah kasta Brahmana yang terdiri dari orang-orang agamawan.
2. Tingkatan kedua ditempati oleh kasta ksatria yang terdiri dari para raja, bangsawan, prajurit serta kalangan istana lainnya
3. Tingkatan ketiga ditempati kasta waisya yang merupakan orang-orang yang berprofesi sebagai pedagang dan pengrajin
4. Tingkatan keempat yang merupakan tingkatan terendah ditempati kasta sudra yang terdiri dari para pekerja kasar, pengemis dan gelandangan.

Terbaliknya Sistem kasta
Nah, jika kita coba refleksikan kehidupan sekarang dengan konsep kasta tadi, maka akan terlihat bahwa tingkatan kasta tadi akan tersusun terbalik. Terbaliknya kasta ini terjadi karena adanya perubahan pada pandangan masyarakat pada golongan atau profesi tertentu. Ya, yang kita tahu saat ini kedudukan yang paling dipandang di masyarakat bukanlah kaum agamawan, namun mereka yang dianggap paling terpandang di masyarakat saat ini adalah orang-orang kaya. Orang-orang yang kaya saat ini memang akan menjadi panutan dan idola bagi kebanyakan orang sekarang. Sedangkan kelompok agamawan dan orang-orang baik sendiri sudah tidak lagi mendapatkan tempatnya. 

Dari keadaan ini, jika kita terapkan pada konsep kasta yang ada dulu, maka akan terlihat bahwa gambaran kastanya akan terbalik da timpang. Lalu jika kita sejenak berpikir dengan jernih (dengan mengecualikan identitas agama yang ada), maka sebenarnya sistem kasta dahulu dengan situasi yang sekarang itu lebih baik yang mana? #TanyaKenapa #MariBerpikir

Nusantara, 21 Maret 2015