4 Sikap Yang Lazim Ada Pada Pemain Futsal di Arena

Sumber gambar diakses dari denisartono.blogspot.com

Sebagai sebuah cabang olahraga, Futsal yang bisa dikatakan sebagai permainan mini sepakbola ini sekarang semakin populer di Indonesia. Sebagai salah satu pecinta futsal, saya seringkali mengamati permainan lima orang dalam satu tim ini dibeberapa situasi dan kondisi. Dalam pengamatan tersebut seringkali saya mendapatkan beberapa nilai dan hal-hal positif dalam permainan maupun dalam pemain futsal itu sendiri. Para pemain futsal yang notabene didominasi oleh kaum muda ini memiliki sikap-sikap yang lazim ada pada dirinya pada sebuah pertandingan maupun latihan biasa. Berikut adalah empat sikap yang lazim dimiliki para pemain futsal dari hasil pengamatan penulis selama ini.

Toleran
Dalam beberapa kesempatan yang sering kali saya kagumi dari para pemain futsal adalah sikap toleransinya. Sikap toleran ini paling terlihat saat ada pemain lain yang masih belum bermain. Secara spontan, entah kenapa para pemain futsal ini saat melihat ada temannya yang belum main, mereka akan sadar diri untuk segera menepi dan menggantikan posisinya pada teman atau pemain yang belum bermain tadi.

Fair Play
Sebagai pemain yang mencintai permainan ini tentu berbuat curang adalah hal yang menyedihkan. Dalam futsal, fair play (permainan yang adil) menjadi sesuatu yang akan dominan kita jumpai. Bukti paling nyata jika permainan futsal ini akan didominasi permainan fair play adalah wasit yang jarang sekali mendapatkan protes berlebihan dari para pemain. Para pemain futsal ini kebanyakan menghormati keputusan wasit yang memang akan kewalahan jika ia akan memihak salah satu tim. Wasit yang memihak salah satu tim biasanya akan langsung terlihat dan akan merasa tidak enak sendiri.

Kerja Sama
Meski permainan futsal banyak yang menilai sebagai permainan individualis, namun dari pengalaman saya, mencetak gol dengan aksi individu tak akan lebih menyenangkan jika mencetak gol lewat permainan tim yang cantik. Pemain futsal yang terlalu individualistik dalam futsal, meskipun ia sangat hebat, mereka kebanyakan malah tidak disukai oleh pemain futsal yang lain. Maka hati-hatilah dengan hal ini jika Anda bermain futsal.

Tolong - Menolong
Saya pernah mengalami kram yang sangat sakit dalam sebuah pertandingan futsal. Dan ternyata yang memberi pertolongan pertama kali pada saya saat itu adalah pemain lawan. Ini tentu sebuah pemandangan yang mengesankan saat itu bagi para penonton dan pengalaman menarik buat saya. Salah satu cerita lain dari budaya tolong-menolong adalah saling meminjamkan perlengkapan futsal atau memberikan air untuk pelepas dahaga selepas bermain. Betapa tolong-menolong ini menjadi sebuah kebiasaan bukan hanya antar pemain dalam satu tim, namun juga antar pemain lain dipihak lawan. Andaikan budaya ini ada disetiap sudut kehidupan di negeri ini.

Nusantara, 26 Maret 2015