Salah Jalan? Tunggu Dulu ...

Written By Asepsandro on Sunday 4 May 2014 | 00:02

Sumber gambar : google.com

Pernahkah teman – teman bepergian lalu merasa salah jalan?? Mungkin anda memang bisa jadi salah jalan, tapi apakah kita harus terburu – buru putar halauan karena kita yakin bahwa salah jalan? Tahukah bahwa dalam hidup ini tak ada seorang pun yang bisa memastikan masa depan. Jalanan punya banyak misteri layaknya masa depan. Bukankah kita sudah pernah diajari dan sering mendengar bahwa ada banyak jalan menuju Roma. Lalu, kenapa kita harus berputar arah sebelum kita benar – benar yakin bahwa jalan yang kita lalui tak sesuai dengan tujuan kita.

Pagi hari tadi saya terhenyak membaca sebuah surat kabar harian yang membahas sosok Cak Lontong. Temen – temen sudah tahu kan siapa Cak Lontong. Itu lho orang yang bicaranya selalu ngeselin dengan survei – surveinya yang koplak di acara ILK (Indonesia Lawak Klub). Dari yang saya baca ternyata komedian yang bernama asli Lis Hartono itu adalah alumnus Teknik Elektro ITS (Institut Teknologi Sepuluh November) Surabaya tahun 1996 lho. Nggak nyangka kan.

Ini dia penampakan surat kabarnya :
Gambar : dokumentasi pribadi

Dari fakta itu, ada dua hal yang kemudian meragukan dan membingungkan saya. Hal yang meragukan adalah kok bisa alumnus ITS bisa ngelawak koplak seperti itu. Tapi akhirnya saya sadar bahwa lawakan Cak Lontong itu bukan sembarang lawakan. Lawakan ala Cak Lontong itu menurut saya memerlukan daya IQ yang cukup tinggi juga lho. Tak semua orang bisa melakukan lawakan seperti Cak Lontong. Tapi hal paling membingungkan adalah kok bisa lulusan Teknik Elektro nyasar jadi pelawak. Meski hal ini bukan sesuatu yang baru, namun fenomena “anomali alumni” kata Cak Lontong ini masih dipandang sebagian besar masyarakat Indonesia sebagai sesuatu yang aneh. Sebuah pandangan umum di Indonesia yang masih belum terbuka tentang karir, passion dan pekerjaan.

Dalam wawancaranya, Cak Lontong sendiri mengakui kalau dirinya memang salah jalan, tapi ia kemudian menemukan titik terang di jalan yang lain. “Jadinya ijazah jadi nggak kepakai” tuturnya. Jadi menurut saya, tak mengapa jika kemudian kita salah jalan. Toh, belum tentu juga jalan yang kita anggap salah benar – benar salah. Bagaimana kalau jalan tersebut ternyata jalan kesuksesan kita. Tak ada seorang pun yang tahu masa depan kita, termasuk kita sendiri.

Kisah Cak Lontong hanya sebagian dari cerita salah jalan yang berbuah kesuksesan. Jika pepatah mengatakan banyak jalan menuju Roma, apakah kita sudah yakin jalan yang kita lalui saat ini benar – benar jalan menuju Roma? So, jangan dulu memutuskan putar arah dan mengira salah jalan. Telusuri dulu jalan itu, lihat kanan – kiri di sekitaran jalan itu. Fahami dan rasakan nuansa dengan semua panca indera yang kita miliki. Lalu tanyakan apakah jalanan ini memberikan kegembiraan dan kekuatan buat kita. Jika jawabannya tidak, segera tinggalkan jalan ini. Jika jawabannya ia maka sebenarnya jalanan ini adalah jalan yang akan mengantarkan kita menuju Roma.

Saya akan tutup tulisan ini dengan satu kutipan dari Nukman Luthfie, seorang Technopreneur dan Online Strategist.
“Tidak penting apa latar belakang pendidikanmu, yang jauh lebih penting adalah dapat menjadi apa dirimu dengan segala bakat dan minatmu” – Nukman Luthfie

4 Mei 2014
00: 30

Ditulis Oleh : Asepsandro ~asepsandro

Muh.Akram Anda sedang membaca artikel berjudul Salah Jalan? Tunggu Dulu ... yang ditulis oleh asepsandro yang berisi tentang : Dan Maaf, Anda tidak diperbolehkan mengcopy paste artikel ini.

Blog, Updated at: 00:02

2 komentar:

  1. kirain bahas lagu ayu ting ting, ternyata bahas my favorit pelawak di ILK :D gak nyangka cak lontong anak elektro, kece bingit dong waktu masih muda haha.. over all nice post:)

    ReplyDelete