Sumber gambar : Google.com |
Tiap malam jika saya nongkrong di balkon depan kontrakan, saya selalu melihat beberapa kawanan kampret (kelelawar) beterbangan. Kerumunan kampret ini biasanya mulai nampak menjelang isya dan akan terus mengepakkan sayapnya selama lampu balkon belum dinyalakan. Saya selalu menemui mereka dan melihat atraksinya untuk menghilangkan rasa jenuh dan atau bila rasa kantuk tak kunjung datang. Tiba – tiba saya berpikir tentang binatang malam ini. Kenapa mereka hidup dan mencari makan dimalam hari?. Lalu tanpa sebab beberapa kata meluncur dari dalam hati dan membentuk sebuah karya fiksi ini :
Malam Datang, Kampret Pun Terbang
Langit gelap mulai tergambar di angkasa
Pertanda suara alam akan berganti cerita
Suar – suar menara masjid pun bersuara
Memanggil manusia untuk segera menemui sang Pencipta
Semakin larut para kampret mulai terlihat beterbangan
Terbang melayang dengan kepak sayap yang ringan
Ini bukan aksi pertunjukkan, tapi ini bentuk perjuangan
Berbekal mimpi dan seribu satu angan
Aku lalu sedikit berpikir
Apakah hanya malam waktu yang bisa kau ukir
Berangsur – angsur aku hanyut dalam diri yang pandir
Sudah jelas inilah yang dinamakan takdir
Maka melayanglah mereka bersama – sama
Mencari makan dimalam yang gelap gulita
Aku yakin kalian pasti mendapatkannya
Karena ini adalah hakikat dan garis asa
Selamat datang para kampret dirumahku
Maaf bila aku baru tahu keberadaanmu
Namun harus kau tau bahwa aku kagum padamu
Pada ketangkasanmu, Kegigihanmu dan ketangguhanmu
Rawa Belong, 20 April 2014
0 komentar:
Post a Comment