Sumber gambar : google.com |
Jadi menurut penulis, tak usah lagi berdebat atau jadi ikut terlibat dalam perdebatan tentang pilkada langsung atau tak langsung yang toh tak ada hasilnya ini. Kan percuma saja capek – capek berdebat kalau toh hasilnya nihil. Langsung dan tak langsung adalah jenis sarana demokrasi yang sebenarnya hal sekunder. Yang harus lebih kita perhatikan seharusnya adalah esensi dari berdirinya negara ini dalam pembukaan UUD 1945 yaitu memajukan kesejahteraan umum dan kecerdasan bangsa. Apakah kedua jenis demokrasi ini sudah mencapai cita – cita negara itu? Saya kira belum tuh.
Sekarang mengenai langsung dan tak langsung. Saya kira selama sejarah penyelenggaraan pemilu di republik ini kita tak pernah memilih secara langsung. Kita itu dipilihkan oleh partai. Orang yang kita coblos itu adalah pilihan partai, bukan pilihan kita. True?? Jadi benarlah apa yang dikatakan Najwa Shihab di acara Mata Najwa tadi, bahwa langsung dan tak langsung itu hanya sebuah cara berdemokrasi dalam memilih pemimpin. Tapi bagaimana cara ini bisa efektif kalau partai dan calonnya sebagai komponen dasar demokrasi itu sudah tak punya legitimasi lagi dimata rakyat??
Batavia, 17 September 2014
it's democrazy :D
ReplyDeletetrue. its democrazy ... very crazy ... LOL
ReplyDelete