Sumber gambar diakses dari www.jokosusilo.com |
Hiburan Semu
Dunia hiburan kini memang makin banyak dan meriah, namun entah mengapa menurut saya hiburan saat ini tak mencerminkan hiburan yang sesungguhnya. Hiburan sekarang ini hanya menimbulkan efek sesaat dan bahkan banyak yang tak berbekas. Ibarat ingin menyembuhkan rasa sakit, hiburan yang ada di televisi ini adalah pereda nyeri yang hanya meredakan rasa sakit sesaat saja. Maka sebenarnya hiburan-hiburan yang ada di televisi adalah semu dan bersifat fatamorgana belaka.
Ada Kepentingan
Saat hiburan malah membuat penat, maka pilihan berikutnya yang biasanya saya tonton adalah channel berita (news). Beberapa informasi seputar kejadian di dalam negeri dan luar negeri menurut saya lebih menarik dari pada nonton channel hiburan. Namun lambat laun, seiring konstelasi politik yang menggema di republik ini, melihat berita-berita yang ada di televisi kini semakin menjemukan dan memilukan. Hal ini tidak terlepas dari kepentingan yang ada dibalik para pemilik modal stasiun televisi sendiri. Ya, seperti kita ketahui bersama bahwa para pemilik modal televisi telah berkongsi dengan partai-partai tertentu. Dengan adanya fenomena ini, tentu saja sedikit banyak saya haqul yakin bahwa beberapa berita yang disampaikan tidak berdasarkan fakta yang ada alias bersifat subjektif.
Iklan, Iklan dan Iklan
Tak bisa disangkal bahawa hidup matinya sebuah stasiun televisi ada pada iklan yang masuk. Maka mereka pun berlomba-lomba untuk mencari iklan sebanyak-banyaknya. Namun sayang, kompetisi menarik iklan pada beberapa media televisi ini tidaklah sehat. Hal ini terlihat jelas pada tayangan beberapa acara atau program yang disajikan. Dari durasi iklan yang sangat menjemukan hingga kontribusi iklan yang tidak sesuai dengan tema atau topik program. Demi mendapatkan pundi-pundi rupiah yang melimpah, banyak stasiun televisi yang mengorbankan kode etik jurnalistik dan kualitas acara. Sungguh miris..!!
Nusantara, 22 Mei 2015
0 komentar:
Post a Comment