Sumber gambar diakses dari lirikmania.org |
Surat Buat Wakil Rakyat
Lagu fenomenal pertama yang sangat relevan dengan situasi sekarang adalah lagu Surat Buat Wakil Rakyat. Lagu bertema politik yang diciptakan tahun 1987 dalam album Wakil Rakyat ini masih sangat relevan dengan kondisi anggota dewan wakil rakyat. Dari awal hingga akhir lagu, hampir seluruh liriknya masih bisa kita jumpai di era wakil rakyat saat ini. Dari kebiasaan bersafari, bermain kolusi (kumpulan sanak family) hingga tidur waktu sidang soal rakyat adalah beragam tingkah yang sepertinya telah menjadi tradisi wakil-wakil rakyat di gedung parlemen sana.
Pinggiran Kota Besar
Pinggiran Kota Besar merupakan lagu berikutnya yang memiliki relevansi dengan kondisi sekarang. Lagu yang terdapat dalam album Mata Dewa ini diciptakan tahun 1989. Lagu yang berkisah tentang kondisi pinggiran kota yang penuh sesak dengan kegiatan industri sangat memprihatinkan ini amat menggambarkan realitasnya saat ini. Dalam lirik tersebut dikatakan bahwa cerobong asap pabrik telah mencemari udara dan langit. Dalam lirik lain dikatakan bahwa sungai kotor bau dan beracun akibat pencemaran juga telah dipenuhi limbah kimia dan mirisnya semua orang mandi mencuci di sungai tersebut.
Galang Rambu Anarki
Judul lagu Galang Rambu Anarki sebenarnya berasal dari nama anak Iwan Fals. Saat Galang lahir tahun 1982, Iwan menciptakan lagu dengan judul yang diambil dari nama anaknya tersebut karena situasi ekonomi yang sulit. Dalam lagu tersebut dinyatakan bahwa ekonomi semakin sulit saat Bahan Bakar Minyak (BBM) naik tepat pada hari lahir Galang yaitu tanggal 1 Januari 1982. Kenaikan BBM kala itu yang diikuti kenaikan barang-barang lainnya seperti sekarang ini juga membuat Iwan dan rakyat kesulitan untuk membeli susu yang haganya melambung tinggi.
Isi Rimba Tak Ada Tempat Berpijak Lagi
Lagu terakhir yang masih relevan dengan kondisi saat ini adalah Isi Rimba Tak Ada Tempat Berpijak Lagi. Lagu yang satu paket dengan Galang Rambu Anarki dalam album Opini tahun 1982 ini bercerita tentang kondisi hutan yang amat memprihatinkan. Dalam lirik lagu tersebut dikatakan bahwa hutan gundul dengan pepohonan yang bertumbangan telah mengakibatkan bencana erosi, tanah kering dan banjir. Semua hal ini disebabkan oleh kerakusan manusia untuk mengeruk keuntungan sendiri tanpa memperdulikan akibatnya. Tentu kondisi yang seperti digambarkan dalam lagu ini masih sangat mencerminkan dan merelevansikan kisah hutan saat ini. Hutan yang tidak lagi hijau, asri dan meneduhkan. Hal ini dikarenakan banyaknya terjadi illegal logging (pembalakan/penebangan liar).
Nusantara, 27 April 2015
Kualitas Iwan Fals dalam menciptakan sebuah lagu memang hebat :)
ReplyDeleteya itulah Iwan Fals dengan segudang kualitas masterpiece-nya
Deletetul bgt bro.. lagu-lagunya selalu melegenda...
ReplyDeleteKeren lagu iwan fals, meski udah lama ga ketinggalan zaman (y)
ReplyDeletebetul bgt.. lagunya selalu menembus relung-relung zaman..
Delete