Sumber gambar : google.com |
Di halaman depan rumah dan di depan istana negara
Meski berbeda cara mengereknya ke atas sana
Namun sang saka adalah bendera kita semua
Hari itu cerah ketika semua orang memberi hormat pada sang saka
Berbaris rapi dengan instruksi pemimpin upacara
Lagu indonesia raya pun berkumandang dengan hikmat
Membuat hati dan jiwa kembali bersemangat
Ku ingat 69 tahun yang lalu menjadi waktu yang bersejarah
Saat para pejuang mempertaruhkan nyawanya
Demi menjadi negara yang berdikari
Menjadi diri sendiri tanpa sedikit pun interupsi
Warna – warni perlombaan terlihat disetiap sudut
Gelak tawa para penduduk memecah kesunyian
Aku merasakan udara segar diwajah mereka
Udara optimis dan semangat nasionalis
Negeri yang katanya telah merdeka 69 tahun lamanya
Kini berada diujung tanduk karena ulah segelintir orang
Tercabik – cabik tak beraturan dengan banyak benturan
Rakyat yang butuh titik terang kini harus berhadapan dengan batu karang
Rakyat butuh ruang dan perubahan
Solusi yang berarti guna menjalani kehidupan
Jangan permainkan dengan janji dan harapan
Karena mereka lebih mengerti apa itu masa depan
Semangat membangun negeri seakan menjadi saksi
Siapa yang mengabdi, siapa yang mencuri
Korupsi mencipta cerita yang amat terperi
Nusantara sakti yang kini tersakiti
Merdeka atau(kah) mati
Kini sudah tak bisa teridentifikasi
Semua berkoar merdeka tanpa perut terisi
Inikah arti kemerdekaan yang sejati?
Batavia, 24.08.2014
antara merdeka dan mati sepertinya negeri ini ...
ReplyDeletehidup segan mati pun tak mau, kata peribahasanya ...