Sumber gambar : google.com |
SPBU “self service” memang sedang marak muncul di kota – kota besar, terutama Jakarta. SPBU “self service” adalah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum yang melayani pengisian bahan bakar secara mandiri. Ini berarti aktivitas pengisian bahan bakar tak lagi dilayani petugas SPBU, namun anda sendirilah yang menjadi pihak pengisinya. Wah jadi repot dong. Ya memang bagi beberapa orang hal ini merepotkan, tapi sepertinya tak semuanya berpikir demikian. Di negara lain, SPBU seperti ini sudah sangat banyak dan sudah ada sejak dulu. Mereka sudah tak risau lagi dengan kecurangan, kesemrawutan dan kriminalitas. Disana orang – orangnya sudah teratur dan bisa diatur, katanya.
Secara teknis, mengisi bahan bakar di SPBU “self service” itu tak serumit seperti yang kita bayangkan. Asal kita nggak perlu horor dulu, saya yakin kita bisa melakukannya. Berikut prosedur cara mengisi BBM di SPBU “self service” :
> Mengantri mungkin hal pertama yang mungkin kalian lakukan saat melakukan pengisian, maklumlah Indonesia gitu loh.
> Setelah kalian sampai pada antrian paling depan, kalian akan berhadapan dengan petugas SPBU yang akan menanyakan jumlah pengisian yang akan kalian lakukan. Bayar dengan sejumlah uang dan kalian akan mendapatkan struk untuk proses scan barcode di mesin pengsisian.
> Setelah mendapatkan struk, bergeraklah kedepan menuju mesin pengisian yang kosong.
> Scan barcode struk yang telah kalian dapat ditempat yang telah ditunjukkan.
> Setelah terdengar barcode telah ter-scan, ambil gagang premium yang ada dan isi bahan bakar kendaraan anda secara mandiri.
> Setelah selesai dengan pengisian jangan lupa untuk mengembalikan gagang premium kembali pada tempatnya. Dan selesai deh ^_^
Menurut pengamatan penulis, ada dua kesalahan umum yang sering dilakukan para pengisi BBM di SPBU “self service”. Pertama, proses scan barcode yang tak berjalan sempurna. Hal ini sering kali terjadi biasanya karena seseorang terburu – buru dalam memindai barcode struk. Ingat, barcode struk itu terdiri dari banyak kode berwujud garis – garis. Kode ini harus seluruhnya ter-scan, tanpa tertinggal satu baris pun. Jangan lupa pula perhatikan arah sinar scan yang keluar. Biasanya orang asal menaruh struk tanpa memperhatikan arah sinar yang menyinari struk. Akibatnya, barcode tak ter-scan seluruhnya. Jadi sekali lagi perhatikan arah sinar yang datang, scan lalu tunggu sampai terdengar bunyi tanda scan selesai.
Kedua , prosedur yang salah urutan. Banyak para pengisi BBM selalu salah urutan ketika berada di depan mesin. Seperti disebutkan sebelumnya, kalian harus melakukan scan terlebih dahulu sebelum mengambil gagang pengisian. Namun di lapangan yang sering terjadi adalah orang lebih dulu mengambil gagang lalu melakukan scan. Kalau ini yang terjadi tentu mesin tak akan bisa mengeluarkan bahan bakar. Jadi kalau ini yang sering anda lakukan, kalian perlu mengubah urutannya. Jadi terlebih dahulu scan struknya, setelah terdengar bunyi tertetu tanda selesai scan berhasil. Ambil gagang lalu isi tangki kendaraan anda.
Demikianlah cara mengisi premium di SPBU “self service” berdasarkan pengalaman penulis. Semoga bermanfaat. Terimakasih
Batavia, 29 Juni 2014
15 :41
0 komentar:
Post a Comment