Memimpikan Indonesia Bebas Buta Huruf

Hari ini saya akan mencoba menuliskan sesuatu tentang impian saya. Impian yang muncul dan saya rancang ketika saya masih kuliah. Mimpi yang timbul tenggelam seiring perjalanan hidup saya pasca perkuliahan. Mimpi yang akhirnya bangkit kembali ketika menjelang hari 23 Juli 2011.

Tepatnya kemarin hari ketika saya akan tidur, impian itu menghatui saya sepanjang malam yang menyebabkan saya menjadi kurang tidur. Akhirnya saya berjanji saat itu juga bahwa minimal saya harus menuliskan mimpi ini agar tak terkubur di makan waktu. Syukur-syukur saya bisa mewujudkannya dalam waktu yang singkat ini.

Teman-teman, saya mempunyai mimpi Indonesia bebas atau nol buta huruf. Semua manusia Indonesia musti bisa baca tulis. Rumusan dan konsepnya saya beri nama “Indonesia Zero Illiterate”. Latar bekakang dari impian ini adalah bahwa fakta yang saya dapatkan dari republika.co.id membuktikan bahwa pada tahun 2010 angka buta huruf di Indonesia masih tergolong tinggi yaitu 17,6 juta jiwa (8% dari penduduk Indonesia). Berangkat dari sinilah konsep “Indonesia Zero Illiterate” berasal.

Impian ini sebenarnya juga berasal dari pengalaman hidup saya sendiri. Teman-teman, kehidupan saya selama ini tidak terlepas dari tulisan. Sepanjang perjalanan banyak tulisan yang sangat menginspirasi dan membuat saya berubah dalam banyak hal. Bagi saya, tulisan dan proses membaca adalah hal yang sangat penting dalam sebuah kehidupan. Bahkan firman tuhan yang turun dalam ayat pertama kitab suci Al-Qur’an memerintahkan kita sebagai manusia untuk membaca. Nah, bagaimana jika perintah ini tak terlaksana hanya karena tak bisa baca-tulis?? Padahal dengan membaca kita bisa memperluas cakrawala pengetahuan dan wawasan, dengan membaca pula peradaban suatu bangsa bisa menjadi lebih baik lagi.

Dari sini saya mencoba menjadi profesional, iseng punya iseng saya mencoba membuat logo untuk impian saya. Dan setelah itu taraaaaaaa……. Muncullah logo “Indonesia Zero Illiterate”

Untuk actionnya saya berandai-andai bahwa satu persatu desa (dari Sabang sampai Merauke) akan dijadikan sasaran untuk dibebaskan atau di nol-kan dari buta huruf. Teknisnya pertama, kami akan menemui kepala kecamatan atau kepala desa setempat terlebih dahulu untuk meminta izin dengan sebuah proposal tentunya. Setelah diizinkan kami akan bertempat tinggal didesa tersebut untuk jangka waktu yang tidak ditentukan sampai seluruh penduduk didesa tersebut benar-benar melek huruf (bisa baca-tulis).

Setelah seluruh penduduk dapat membaca dan menulis, kami akan membangun sebuah perpustakaan mini didesa tersebut untuk dijadikan tempat bagi para penduduk untuk menambah wawasan dan ilmu pengetahuannya sekaligus agar kemampuan baca-tulisnya tetap terasah. Setelah semuanya beres, sebelum kami benar-benar meninggalkan desa saya berandai-andai bolehlah kita bikin semacam tugu atau prasasti atau semacam tanda peringatan sebagai simbol atau pertanda desa telah dimelek hurufkan (dibebas/nol-kan buta hurufnya). Begitulah kurang lebih rancangan actionnya dan dilakukan selanjutnya ke desa-desa yang lain hingga seluruh desa di Indonesia bebas atau nol buta huruf.

Saya tahu bahwa rancangan impian ini masih jauh dari kata baik. Apalagi proposal juga belum dibuat. Maka dari itu disini saya mencoba sharing terlebih dahulu kepada teman-teman untuk meminta pendapat, saran ataupun kritik terkait konsep impian saya ini. Disini sekaligus saya juga mengajak teman-teman yang tertarik atau berminat dengan program ini untuk bergabung dengan saya. Kemudian nantinya kita diskusikan kembali programnya supaya lebih baik lagi. Demikian atas perhatian teman-teman, saya ucapkan terima kasih sebanyak-banyaknya atas kerelaan waktunya membaca tulisan ini dan yang nanti memberikan saran dan kritik. Bagi teman-teman yang berminat bergabung dengan program yang satu ini bisa di message di email : asep_irwan13@yahoo.com atau bisa kontak saya di nomor 081287637910 Wassalam..... :)