Simak UI Lebay (Lagi).....

“Kak, ini soalnya kok susah-susah banget sih” salah satu klien saya berkata
“yah, memang seperti itulah soal-soal SIMAK UI” ucapku
“trus gimana jawabnya kalo soal-soalnya seperti ini semua” lanjutnya
“ya kalian harus belajar lebih klo begitu, karena perlu kalian tahu bahwa soal-soal SIMAK UI itu diambil dari materi perkualiahan” tukasku

Saya harus menjawabnya demikian ketika beberapa klien saya bertanya tentang soal-soal SIMAK UI yang mengerikan itu. Saya sudah tidak tahu lagi harus berkata apa, karena saya kemudian menjadi tidak tega jika harus mengatakan kepada mereka bahwa jika ingin menguasai soal-soal ini maka haruslah mempelajari buku M.C. Ricklefs atau sejenis buku Kuntowijoyo ataupun buku Nugroho Notosusanto yang tebalnya bisa lebih dari cukup untuk nimpuk binatang.

Awal kali melihat soal-soal SIMAK UI saya hampir-hampir tidak percaya ada soal yang seperti ini. Kemudian saya jadi berfikir apa sih sebenarnya tujuan UI (Universitas Indonesia) menampilkan soal-soal yang sulit atau lebay seperti ini? Biar kelihatan bahwa dirinya kampus ternama dan terbaik? Apakah demikian untuk mendapatkan gelar kampus terbaik?

Seperti yang saya ungkapkan diatas, bahwa soal-soal SIMAK UI itu hampir secara keseluruhan diambil dari materi perkuliahan. Artinya adalah sebagian besar soal SIMAK UI tidak melibatkan kurikulum SMA, karena jawaban soal SIMAK UI memang tidak ditemukan di buku cetak SMA. Kemudian, muncul pertanyaan apa gunanya tiga tahun membeli dan mempelajari buku kurikulum SMA kalau ternyata ujian masuk PTN tidak mengakomodirnya. Lha ini kan ujian masuk PTN bukan ujian nasional!! Memang, namun apakah logis jika dalam tempo hanya beberapa bulan setelah UN, siswa diharuskan membeli dan mempelajari setumpuk buku perkuliahan. Saya rasa hal ini terlalu tidak masuk akal sama sekali.

Satu catatan lagi, dari beberapa soal SIMAK UI yang saya cermati dari tahun 2009 hingga 2011 sekarang menurut saya ada beberapa soal yang tidak sinkron dengan hakikat ilmu pengetahuan yang ada. Saya ambil contoh soal sejarah tahun 2009 yang menanyakan UU Pembangunan berkelanjutan ataupun soal 2010 yang menanyakan tentang produk dagangan maritim Cina yang sangat mahal pada abad ke18-19 dan negara yang menggunakan satelit palapa sebelum Indonesia. Apakah ini yang disebut dengan soal sejarah??.

Kemudian saya menjadi kasihan dengan siswa-siswi peserta SIMAK UI. Kenapa?? karena SIMAK UI itu kan terdiri dari beberapa mata pelajaran yang diujikan, artinya siswa harus mempelajari dengan tekun dalam beberapa pelajaran tadi untuk mendapatkan nilai yang baik. Nah, jika satu pelajaran saja sudah dibuat sulitnya minta ampun, bagaimana jika keseluruhan mata pelajaran yang diujikan itu terkategori sulit. Bisa dibikin puyeng tujung keliling tuh siswa gara-gara soal SIMAK UI.

Sebenarnya untuk SIMAK UI tahun 2009 itu sudah cukup pas untuk dijadikan patokan soal ujian. Ada kategori yang mudah, sedang dan sulit artinya merata. Namun kemudian muncul soal tahun 2010 yang hampir semua soal di semua bidang study menjadi naik tingkatannya menjadi super sulit. Dari penyelenggaraan SIMAK UI tahun 2009 dan 2010 tersebut awalnya saya memperkirakan SIMAK UI tahun 2011 soalnya akan mudah. Kenapa punya perkiraan seperti itu? Waktu itu saya berpikir dari pengalaman dua tahun sebelumnya bahwa SIMAK UI akan membuat semacam pola ditahun ganjil soalnya mudah, kemudian ditahun genap soalnya sulit. Namun setelah saya melihat beberapa kode yang dikirim klien saya tempo hari, analisis saya 100% meleset, yang berarti bahwa soal SIMAK UI tahun 2011 hampir setipe dengan tahun 2010, sama-sama terkategori sulit atau kata klien saya lebay.

Maaf, disini bukan saya bermaksud menjadi pihak kontra terhadap SIMAK UI, namun saya lebih ingin mencoba mengkoreksi beberapa hal yang menurut saya janggal. Dari sini mudah-mudahan jika ada pihak-pihak terkait yang membaca artikel ini tersentuh hatinya untuk memperbaiki format SIMAK UI ditahun-tahun berikutnya, terutama dipengadaan soal-soalnya. Amin….!!!. Maju terus pendidikan Indonesia….!!!