Ini kisahku beberapa hari yang lalu. Memang agak terlambat untuk mempostingnya, namun saya sangat merasa perlu untuk membaginya kepada teman-teman. Bukan untuk pamer, tapi sekedar promosi dan bahan rekomendasi buat teman-teman yang cinta Indonesia ataupun yang hobi mencari-cari hiburan pelepas penat. Saya rekomendasikan yang satu ini.
Teman-teman mungkin sudah pada tau kalau dibulan Juni 2011 kemarin Indonesia mengadakan gelaran bulu tangkis yang bertemakan “ D****m (merek rokok) Indonesia Open 2011”. Bertempat di Istora Senayan, Jakarta pergelaran ini berlangsung dari tanggal 21 – 26 Juni 2011. Karena rasa penasaran yang cukup besar untuk melihat secara langsung, akhirnya saya dan teman saya memutuskan untuk pergi ke Istora sore itu selesai bekerja. Ini adalah yang pertama kalinya bagi kami menonton laga bulutangkis tahunan ini secara langsung, karena sebelum saya berada di Jakarta, saya hanya bisa melihat gelaran ini lewat layar kaca.
Tanpa banyak bacot selepas bekerja kira-kira pukul 13.30 WIB saya dan teman saya langsung berangkat ke Senayan. Sesampainya disana, setelah memarkir motor, kami segera menuju loket penjualan tiket. Karena waktu itu (tanggal 24 Juni 2011) pergelaran Indonesia Open sudah memasuki babak perempat final, maka harga tiket menjadi agak mahal. Untuk kategori kelas 2 saja yang merupakan kategori paling murah, tiket dijual dengan harga Rp 40.000. Berhubung tanggal tua, akhirnya kami sepakat untuk membeli tiket kategori 2 tersebut.
“Yaudahlah daripada nggak nonton” kata teman saya.
Akhirnya kami mulai mengantri untuk membeli tiket. Antrian cukup panjang, para calo bergentayangan. Hampir terbius dengan bujuk rayu calo yang menawarkan harga 2kali lipat tanpa mengantri, namun syukurnya keimanan kami tidak goyah untuk tetap membeli lewat jalur resmi.
20 menit waktu habis hanya untuk mengantri tiket. Jam menunjukkan pukul 14.30, yang artinya beberapa partai perempat final harus kami lewatkan. Sorak sorai penonton yang terdengar dari luar Istora saat kami akan memasuki arena laga, membuat kami semakin tidak sabar untuk segera menyaksikannya. Setelah petugas memeriksa tiket kami, suara sorak sorai itu semakin terdengar sangat riuh ditelinga kami saat kami mendekatkan diri ke arena laga. Dan akhirnya pemandangan ratusan penontot berjiwa nasionalis itu terkumpul semua dipelupuk mata ini.
Setelah mendapat bangku yang pas untuk menonton, Tak tau kenapa kemudian kami tak henti-hentinya berjingkat-jingkat dan berteriak untuk turut serta dalam suasana yang penuh dengan semangat nasionalisme ini. Intinya, kami larut dalam keadaan kawan. Perlu kawan ketahui, Indonesia Open bukan hanya sekedar tontonan. Lebih dari itu, Indonesia Open adalah bagian tak terpisahkan dari nasionalisme Indonesia. Meskipun pada akhirnya Indonesia tidak mendapatkan satu titel pun dari pergelaran ini, namun kemeriahan event ini telah banyak diakui oleh banyak negara, termasuk saya.
Meriah... :
Video Meriahnya... :
So, buat teman-teman (terutama yang berdomisili di DKI Jakarta) yang belum pernah melihat secara langsung pergelaran ini, saya sarankan untuk mencoba menontonnya secara langsung di Istora Senayan dipergelaran Indonesia Open tahun mendatang. Saya pastikan anda tak akan menyesal untuk menontonnya. Sampai jumpa di Indonesia Open 2012…. Salam olahraga…..
0 komentar:
Post a Comment