Sumber gambar diakses dari kimideiartk.blogspot.com |
Jika kau juga bertanya tentang negeriku, ia nihil diwilayahya
Kau akan temukan kita jauh diantara hijaunya sawah dan birunya laut
Kita juga tak berada pada belantara plasma nutfah serta berlimpahnya mineral
Dalam keriuhan nafas, para penggerak itu melayang kesana kemari
Melantunkan tarian siang yang merajelala di segala sudut
Indahnya kuncup bunga pun hampir tak terlintas dibenaknya
Kami kamu dan mereka selalu menanti atau mungkin juga malah terpendam
Dipersimpangan jalan kita pun berpisah
Terbawa larut ekonomi yang datang seiring gelap malam
Angin petang semakin menyelimuti imaji diri
Bersama hamparan besi-besi tua yang lalu lalang
Sementara di situasi lain para majikan sedang berfoya-foya
Menguasai serangkaian tenaga dan waktu yang ada
Mengirup udara yang kadang berlebihan
Hingga mereka terlena oleh sebuah kisah fiktif tak berujung
Para pekerja atau jongos hanya sebuah ilusi
Yang membius dan membuat kita amnesia akut
Sekonyong-konyong kita menjadikan semuanya lumrah
Nyata dan tanpa sadar menjadikan kehidupan daulat republik
Maka jika negeri ini adalah sebuah cerminan interdependensi
Jadikanlah momentum sebagai acuan interpretasi diri
Mencari dan mencari lagi hingga kita menemui sejati
Diselubung gulana hati pada sanubari terdalam masa kini
Nusantara, 27 Januari 2015
Ih bagus tulisannya. Ajarin dong .__.
ReplyDeleteJika kau mencariku, aku ada di kolom komentar~
Waduh saya masih belajar nulis juga nih.. hehehe..
DeleteMencarimu itu bak menyongsong sepercik senja di padang ilalang... :)
akang ada penggemarnya nih hehehe
ReplyDeleteCinta Datang di Saat Turunnya Hujan
aduh duh..ini ada apa nih... hahahaha... :)
Delete