Interpretasi "Parkir Tahu"

Sumber gambar : dokumentasi pribadi

Apa yang terlintas dibenak kalian setelah melihat foto diatas? Jujur saat penulis melihat ada plang/papan tersebut, hati ini langsung tertambat padanya, entah mengapa.. (hahaha :D). Foto diatas adalah sebuah gambar yang penulis dapat dan rekam di salah satu tempat di Jakarta, sebut saja Bunga nama tempat itu, hahaha... Sebuah gambar sederhana penuh makna yang mendalam jika kita semua mau mempelajarinya (*sok filosofis). Tapi mau tidak mau dari gambar ini penulis jadi lebih mengerti kenapa bangsa ini begitu nyata dan amat menarik. Emang ada hubungannya? Ya ini kan namanya interpretasi, hasil penafsiran, jadi, bisa ada bisa juga tidak, tergantung sudut pandang. Hahaha...

Membingungkan?
Negara ini adalah negara yang membingungkan? Tentu saja. Bayangkan saja, bagaimana mungkin negara dengan garis pantai terpanjang kedua di dunia bisa impor garam?. Bagaimana mungkin pula negara dengan kekayaaan alamnya bisa impor padi, impor kedelai dan bahan kebutuhan lainnya? ini tentu hal yang membingungkan. Sama seperti foto diatas, ini maksudnya parkir untuk tahu atau untuk mengingatkan kita bahwa tempat ini parkir tahu? Atau bagaimana?? Maka jelas ini sesuatu yang masih membingungkan.

Ketegasan?
Bangsa ini sungguh membutuhkan ketegasan dari para pemimpinnya. Bukan bangsa yang dipimpin oleh seorang yang sedikit-sedikit prihatin dan galau. Kita butuh pemimpin tegas yang bisa membuat negara lain gentar dan tak berani lagi menyepelekan kita. Tapi untuk saat ini kita tunggu saja kedatangan “ratu adil” yang bisa memimpin dengan tegas negeri ini. Sekarang, biarlah sang pembuat plang parkir tahu ini yang menjadi orang pemilik ketegasan tersebut. PARKIR TAHUUUU!!! Hahaha.. :D

Lucu?
Ya apalagi kalau bukan lucu, jika ada negara yang wakil rakyatnya memimpin rapat seperti anak TK. Aparat hukum yang seharusnya menjunjung tinggi hukum malah terlibat kasus hukum. Dua kasus ini adalah sebagian hal lucu yang ada di negeri ini. Sedangkan foto papan/plang diatas adalah hal lucu yang bisa jadi disebabkan akibat pembuatnya melihat hal lucu para petinggi negara. Bisa jadi kan? Hehehe,,

Nusantara, 30 Januari 2015