Sumber gambar : www.nashvillescene.com |
Bikin Jadwal Rutin
Langkah awal dalam memulai aktivitas apapun pasti merupakan hal yang paling berat. Namun jika anda sudah bisa memulainya dan membuat aktivitas itu menjadi kebiasaan, maka hal tersebut akan menjadi ringan. Begitu pula dalam menulis. Menulis itu bukan hal yang sulit jika anda sudah terbiasa dengannya. Jika anda sudah terbiasa dengan menulis maka yang langah penting berikutnya untuk selalu mendapatkan good mood adalah membuat jadwal rutin menulis. Sisakan beberapa menit/jam dalam kesibukan anda dalam satu hari untuk menulis. Dan pastikan pukul berapa anda akan mulai menulis dan pukul berapa pula anda menyudahinya. Lakukan hal ini dengan rutin dan tertib, niscaya saat anda sudah terbiasa dengan jadwal menulis tersebut anda akan cepat dan bersegera untuk move on saat kondisi bad mood menyerang anda.
Bikin Deadline
Ada satu kutipan yang menyatakan bahwa kekuatan terbesar sebagian besar manusia akan terlihat jika mereka dalam kondisi yang kepepet. Inilah yang disebut “the power of kepepet”. Kepepet adalah kondisi dimana manusia dalam keadaan terpojok, tersudut dan diujung tanduk. Memang tak semua orang bisa mengeluarkan kekuatan super-nya saat mereka berada dalam situasi kepepet. Namun pada kecenderungannya manusia memiliki sifat alami untuk berbuat sesuatu yang lebih saat kepepet. Bagaimana menciptakan nuansa kepepet? Salah satu caranya adalah dengan membuat deadline atau tenggat waktu. Dengan deadline anda akan “dipaksa” untuk menulis dengan produktif. Jika pun suatu saat bad mood menyerang anda, dengan deadline yang sudah anda buat, anda akan bisa beregera bangkit dan menulis kembali dengan good mood yang muncul dengan sendirinya.
Ingat Tujuan Menulis
Langkah berikutnya yang bisa anda lakukan saat bad mood menyerang adalah mengingat kembali tujuan menulis anda. Apa yang membuat anda memutuskan untuk menulis? Sadari dan resapi apa – apa yang menjadi alasan dan sebab anda menulis. Bagi penulis yang memang memiliki alasan kuat dan powerfull saat mulai menulis, biasanya dengan mengingat kembali tujuan menulis, mereka akan dengan segera bangkit untuk menulis kembali. Contoh beberapa penulis yang memiliki tujuan menulis yang powerfull itu adalah Andrea Hirata yang ingin membuat novel untuk diberikan kepada gurunya di Belitung atau Ahmad Fuadi yang ingin memberikan kebaikan bagi sesama.
Nusantara, 11 Desember 2014
Sipp, saya paham sekarang :)
ReplyDeleteOke. Selamat menulis :)
Delete"manusia cenderung memiliki sifat alami untuk berbuat sesuatu yang lebih saat kepepet"--gue banget ini -__-
ReplyDeletewah, ternyata anda sudah menerapkannya ya,, hehehe.. selamat.. :)
Delete