Sumber gambar : aldoseo.blogspot.com |
Diatas Kertas Menang
Kalau ditilik lebih rasional dan logis, seharusnya diatas kertas pasukan Sekutu yang terdiri dari Belanda dan Inggris itu bisa dengan mudah mengalahkan Indonesia. Hal yang mendasarinya adalah pertama, mereka (Belanda dan Inggris) menyerang secara bersamaan sedang Indonesia melawan sendirian, tanpa bala bantuan dari negara lain. Kedua, mereka memiliki pengalaman yang cukup banyak dalam berbagai pertempuran, termasuk perang dunia. Ketiga, peralatan tempur mereka jauh lebih banyak dan canggih dari peralatan perang Indonesia. Keempat, jumlah pasukan yang memang benar – benar seorang tentara mereka jauh lebih banyak dari pada Indonesia yang juga mengandalkan orang sipil.
Namun Pasukan Sekutu itu Keok
Namun, nyatanya banyak perang yang ternyata dimenangkan pihak Indonesia. Apa yang mendasarinya? Tentu selain strategi dan taktik yang tepat, kemenangan ini didukung oleh semangat mempertahankan kemerdekaan yang telah diproklamasikan pada 17 Agustus 1945. Memang saat itu harus diakui bahwa euforia kemerdekaan rakyat sangatlah membara. Hingga saat terdengar pasukan sekutu (Inggris dan Belanda) datang ke Indonesia untuk menjajah kembali, maka rakyat siap untuk perang sampai mati. Dan benar nyatanya, pasukan sekutu membuat banyak kesalahan dan gara – gara untuk memulai pertempuran. Rakyat yang tersulut dengan ulah pasukan sekutu itu akhirnya mau tak mau angkat senjata untuk mempertahankan harga diri negaranya. Dan tak dinyana dengan semangat kemerdekaan dan takik gerilya, mereka mampu mengalahkan tentara sekutu dengan gemilang.
Kematian 2 Jenderal Inggris
Ada sebuah cerita menarik dari perang 10 November tahun 1945 di Surabaya yang kemudian diperingati sebagai hari pahlawan ini. Perang besar yang terjadi karena tidak diindahkannya ultimatum Inggris agar rakyat Surabaya menyerahkan diri ini membawa korban 2 jenderal Inggris. Yang pertama adalah Jendral A.W.S. Mallaby. Jenderal yang tewas dalam pertempuran di jembatan merah ini dianggap sebagai alasan utama Inggris menyerang Surabaya secara besar – besaran. Jenderal A.W.S. Mallaby sendiri tewas karena lemparan granat yang meledak di mobil yang dinaikinya. Mallaby pun tewas dengan mengenaskan.
Jenderal kedua yang tewas adalah Brigjen Robert Loder Symonds. Jenderal ini tewas saat perang dia menerbangkan sebuah pesawat tempur. Dia sendiri tewas akibat disengat senjata anti pesawat udara yang diawaki oleh Goemoen, dari kesatuan BPRI (Barisan Pemberontak Rakjat Soerabaja). Inilah sebuah kejadian yang membuat Inggris dan Belanda kemudian melobi Soekarno, pemimpin Indonesia saat itu agar menghentikan pertempuran. Pertempuran yang akhirnya dimenangkan Indonesia meskipun dengan perlengkapan yang terbatas dan tanpa pengalaman perang.
Nusantara, 10 November 2014
Hebat juga ya pasukan indonesia dulu.. Inggris dan belanda bisa dibikin keok..
ReplyDelete