Lionel Messi Tak Butuh Trofi Piala Amerika dan Piala Dunia untuk Jadi Legenda

Written By Asepsandro on Saturday 2 July 2016 | 12:53

sumber gambar : www.santabanta.com
Hari Senin (27 Juni 2016) kemarin mungkin akan jadi hari paling menyedihkan bagi Lionel Messi dan para penggemarnya serta bagi persepakbolaan Argentina. Saya sendiri yang juga mengaguni sosok pemain kidal ini merasakan kesedihan yang sama dialami Messi kemarin hari. Kesedihan Messi sendiri memang sangatlah wajar, sebab pemain peraih 5 Ballon d’Or (penghargaan pemain terbaik dunia) ini sekali lagi kembali gagal meraih trofi bersama tim nasional negaranya Argentina. Kali ini kegagalan terjadi di gelaran piala Amerika (Copa Amerika Centenario 2016). Kegagalan menjadi kampiun ini sekaligus melengkapi final yang muram bagi Messi dan Argentina di edisi piala dunia 2014 dan juga di edisi Copa Amerika tahun 2015. Tiga kali masuk final dan gagal tentu saja menjadi pukulan yang telak bagi siapapun, termasuk Lionel Messi. Tak ayal bila kemudian Messi memutuskan untuk pensiun sesaat setelah kekalahan di final Copa Amerika Centenario 2016).

Catatan Messi Tetap Mentereng di Tim Nasional Argentina
Jangan melihat satu sisi untuk menilai sebuah hal. Inilah catatan saya untuk kasus Lionel Messi di tim nasional Argentina. Saya bukan ingin mencari pembelaan untuk pemain favorit saya Lionel Messi, tapi saya ingin mencoba membuka pandangan teman-teman agar bisa berpikir komprehensif (menyeluruh). Ya, meskipun Messi kembali gagal meraih gelar di tim nasional pada gelaran final, namun cobalah kita melihat catatan Messi secara utuh. Messi sendiri telah bermain untuk tim nasional Argentina sebanyak 111 kali dengan jumlah gol yang mentereng yaitu 55 gol. Dengan jumlah gol tersebut sendiri Messi telah menjadi pemain dengan pencetak gol terbanyak sepanjang sejarah tim nasional Argentina melewati catatan gol Gabriel Batistuta dengan 54 gol. Rekor ini tentu perlu kita catat dan kita pertimbangkan. Satu hal lagi yang perlu kita lihat dari Messi di tim nasional Argentina adalah suksesnya Messi membawa Argentina masuk tiga kali laga final pada 3 tahun berturut-turut yaitu tepatnya pada gelaran piala dunia 2014, copa America 2015 dan juga copa amerika 2016.

Messi Tetap Akan Jadi Legenda
Meski kemudian pemain yang mendapat julukan La Pulga (si Kutu) ini memutuskan pensiun dari tim nasional Argentina, tapi Messi akan tetap menjadi legenda sepak bola apapun itu penyebab atau alasannya. Sekali lagi saya tidak membela Messi karena saya penggemarnya, tapi memang inilah yang akan terjadi bagi Messi dimasa kapan pun. Setidaknya ada tiga hal yang bisa membuat pemain kelahiran Rosario, Argentina, 29 tahun silam ini menjadi legenda yaitu :

1. Catatan Rekor Gol
Hal pertama yang menjadikan Messi akan tetap menjadi legenda adalah catatan rekor gol-nya di berbagai ajang. Kita mulai dari level klub. Messi yang bermain untuk tim Barcelona telah membukukan gol 300 gol disemua ajang kompetisi. Catatan gol Messi bersama Baecelona sendiri diwarnai dengan berbagai rekor didalamnya seperti pemain yang bisa mencetak 50 gol dalam satu musim La Liga pada musim 2011-2012, mencetak 82 gol pada musim 2011-2012 di semua kompetisi dalam satu musim dan mencetak 91 gol sepanjang tahun 2012.

2. Catatan Rekor Pemain Terbaik
Status sebagai pemain terbaik dunia tentu tak bisa dilupakan begitu saja. Dalam gelaran FIFA Ballon d’Or (gelar pemain terbaik dunia) yang diselenggarakan FIFA, Messi telah membukukan rekor fantastis yaitu dengan menyabet 5 gelar FIFA Ballon d’Or. Dari 5 raihan itu, Messi juga mencatatkan rekor sebagai pemain yang meraih 3 gelar FIFA Ballon d’Or pada tiga tahun berturut-turut yaitu tahun 2010, 2011, dan 2012. Catatan ini sendiri menyamai rekor milik Michael Platini, Johan Cruyff dan juga Marco van Basten.

3. Prestasi dan rekor Lainnya
Bicara rekor individu, Lionel Messi memang masih memiliki banyak lagi prestasi dan rekor selain catata total rekor gol dan juga penghargaan Ballon d’Or. Jika saya menyebutkan disini satu persatu mungkin halaman ini tidak mencukupi untuk mencatatnya. Yang pasti Lionel Messi adlaah pemain sepak bola yang penuh dengan prestasi dan catata rekor yang akan selalu dikenang oleh dunia sepak bola dunia.

Sepak Bola Bukan Hanya Piala Dunia dan Piala

Ya, jika kita bicara sepak bola maka kita tak bisa berpikiran terlalu sempit dengan mengkotak-kotakkan wilayahnya menjadi hanya piala dunia dan piala antar negara saja. Tapi sepaka bola adalah seluruh dunia yang terangkum dan diatur oleh badan tertingginya yaitu FIFA. Artinya saat kita bicara sepak bola dalam konteks dunia dan hubugannya dengan FIFA maka kita juga harus melihatnya hingga jauh ke level klub. Jika kita mau sedikit mencari pembuktian bahwa level klub juga tak bisa dikesampingkan begitu saja adalah raihan peman terbaik dunia (FIFA Ballon d’Or) yang di raih Lionel Messi. Nah menilik fenomena raihan gelar FIFA Ballon d’Or Messi tentu saja kita akan meihat pencapaian dan prestasi pemain sepak bola di level klub saja. Pasalnya di level negara (tim nasioanl senior Argentina), seperti kita tahu Messi belum bisa memberikan gelar apapun. Messi memang pernah memenangkan medali emas di Olimpiade 2008 Beijing. Namun sayangnya, gelar itu diraih Messi pada level timnas U-23 dan bukan bersama timnas senior.Tapi meski tak bisa mempersembahkan gelar untuk timnas senior toh tetap saja Messi meraih gelar pemain terbaik dunia 5 kali berturut-turut.

Maafkan Messi, Ia tetaplah Manusia

Sebenarnya saya menuliskan artikel ini juga karena banyaknya sindiran dan cibiran yang banyak dialamatkan banyak orang kepada Messi karena kegagalannya meraih gelar. Menurut penulis sindiran dan cibiran ini memang sangatlah wajar, sebab Messi di dunia sepak bola sudah sangat dianggap sebagai dewa, sesuai dengan julukannya yang lain yaitu El D10S = Si Dewa (Sepakbola). Ya, Lionel Messi memang fenomenal, seperti layaknya Pele, Maradona atau Ronaldo. Tapi Sehebat-hebatnya Messi dalam menggocek, melewati beberapa lawannya untuk kemudian mencetak gol demi gol, Messi tetaplah seorang manusia. Ia bukanlah manusia dari luar angkasa atau alien yang datang ke bumi menjadi pemain sepak bola terhebat. Tidak, Messi adalah Messi yang tetap seorang manusia yang lahir dari pasangan Jorge Horácio Messi, seorang pekerja pabrik besi dan Celia María Cuccittini, seorang pembersih paruh waktu.

Lihat Masa Kecil Messi yang Tak Seperti Anak Kecil Lainnya


Bahkan saat masih kecil (tepatnya usia 11 tahun), Leo Messi sendiri didiagnosa menderita kekurangan hormon pertumbuhan (growth hormone deficiency). Dari diagnosa ini membaut pertumbuhan Messi dianggap tak normal karena terhambat. Untuk menyembuhkan penyakit ini sendiri ada biaya yang harus ditanggung mencapai $900 per bulan. Angka yang terbilang besar ini sendiri tak mampu di tanggung oleh orang tuanya atau oleh klub besar Argentina River Plate. Untungnya kemudian ada Carles Rexach, direktur olahraga FC Barcelona yang menemukan bakat Messi. Dari ketertarikan Rexach inilah kemudian pengobatan Messi ditanggung Barcelona setelah Messi dan keluarga bersedia tinggal di kota Bercelona dan Messi sendiri menandatangani kontrak yang terburu-buru dibuat Rexach diatas sebuah serbet makan.

Ditulis Oleh : Asepsandro ~asepsandro

Muh.Akram Anda sedang membaca artikel berjudul Lionel Messi Tak Butuh Trofi Piala Amerika dan Piala Dunia untuk Jadi Legenda yang ditulis oleh asepsandro yang berisi tentang : Dan Maaf, Anda tidak diperbolehkan mengcopy paste artikel ini.

Blog, Updated at: 12:53

3 komentar: